Masalah
Perkembangan Yang Timbul Pada Remaja Saat Sekolah
Pada
remaja usia 12-19 tahun merupakan periode remaja transisi,yaitu periode
transisi antara masa kanak-kanak dan usia dewasa.Periode ini merupakan masa
perubahan yang sangat besar.Pertumbuhan dan perubahan fisik sangat nyata pada
remaja usia ini,baik laki-laki maupun perempuan.Perubahan dan pertumbuhan itu
merupakan pengalaman tersendiri bagi remaja.Proses perkembangan prilaku dan
pribadi dipengaruhi oleh tiga faktor dominan yaitu faktor bawaan (hereditas)
kematangan (maturation) dan lingkungan (environment) termasuk belajar dan
latihan (training ad learning).Ketiga faktor dominan itu senantiasa bervariasi
yang mungkin dapat menguntungkan atau manghambat atau membatasi lajunya proses
perkembangan.
Masalah
pada fisik yaitu perkembangan ukuran-ukuran tinggi dan berat badan yang kurang
proporsional juga dapat membawa akses psikologis tertentu,perubahan suara dan
peristiwa menstruasi dapat juga menimbulkan gejala-gejala emosional seperti
perasaan malu.Matangnya organ reproduksi membutuhkan pemuasan biologis,kalau
tidak terbimbing oleh norma-norma tertentu dapat mendorong remaja melakukan
masturbasi,home seksual atau mencoba heteroseksual yang mungkinberakibat lebih
jauh lagi seperti timbulnya penyakit kelamin,disamping pelanggaran atas norma
susila.
Masalah
dengan perkembangan bahasa dan perilaku kognitif yaitu bagi individu tertentu
mempelajari bahasa asing bukanlah merupakan hal yang
menyenangkan.Kelemahan-kelemahan dalam fonetik misalnya juga dapat merupakan
bahan ejekkan,yang bukan mustahil berakibat sikap negatif terhadap pelajaran
guru bahasa asing yang bersangkutan,benci gurunya dan juga
pelajarannya.Inteligensi juga merupakan kapasitas dasar belajar bagi yang di
anugrahin IQ yang tinggi (superior) atau dibawah rata-rata (slow learner),kalau
kurang bimbingan yang memadai akan membawa akses psikologis,under
achiever-prestasinya di bawah kapasitasnya karena malas atau nakal.Infeority
complex rasa rendah diri karena tidak pernah mastery atau mencapai hasil yang
diharapkan dalam pelajaran.Kadang-kadang juga terjadi ketidak selarasan antara
keinginan atau minat seseorang dengan bakat khusus (aptitudes) juga sering
membawa kesulitan dalam memilih program
atau jurusan.
Masalah
perkembangan prilaku social,moralitas
dan keagamaan yaitu keterikatan hidup dalam “gang” yang tidak terbimbing dan
menimbulkan (kenakalan remaja) yang terbentuk perkelahian antar kelompok
seperti pencurian,perampokan,dan geng motor yang lagi membuat resah masyarakat
dimana-mana.Konflik dengan orang tua yang mungkin berakibat tidak senang
dirumah bahkan ada yang lari meninggalkan rumah.Melakukan perbuatan yang justru
bertentangan dengan norma masyarakat ataun agamanya seperti mabuk,narkoba dan
lain sebagainya.Beberapa remaja menyalahgunakan zat atau obat-obatan terlarang
untuk menghindari rasa sakit,mengatasi stress sehari-hari,atau untuk
kepentingan “ solidaritas” dengan rekan-rekannya yang merupakan bagian dari
aktivitas per-geng-an tertentu.Bahkan sebagai symbol mereka telah dewasa,penggunaan
alcohol dan tembakau/nikotin menjadi kebiasaan,karena memang mudah dan relative
terjangkau.Alkohol adalah depresan yang beraksi dan menyebabkan keadaan
relaksasi yang menyenangkan secara semu.Nikotin adalah stimulan yang diduga
menghasilkan keadaan menyenangkan atau gairah.Dan bagi anak-anak yangberasal
dari keluarga tidak mampu,sering pula membeli lem karet dan menciumnya sampai
teler,sehingga suasana kedasaran menjadi ringan,namun serba semu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar