Sabtu, 13 Desember 2014

masalah pada remaja


Masalah Perkembangan Yang Timbul Pada Remaja Saat Sekolah

          Pada remaja usia 12-19 tahun merupakan periode remaja transisi,yaitu periode transisi antara masa kanak-kanak dan usia dewasa.Periode ini merupakan masa perubahan yang sangat besar.Pertumbuhan dan perubahan fisik sangat nyata pada remaja usia ini,baik laki-laki maupun perempuan.Perubahan dan pertumbuhan itu merupakan pengalaman tersendiri bagi remaja.Proses perkembangan prilaku dan pribadi dipengaruhi oleh tiga faktor dominan yaitu faktor bawaan (hereditas) kematangan (maturation) dan lingkungan (environment) termasuk belajar dan latihan (training ad learning).Ketiga faktor dominan itu senantiasa bervariasi yang mungkin dapat menguntungkan atau manghambat atau membatasi lajunya proses perkembangan.
            Masalah pada fisik yaitu perkembangan ukuran-ukuran tinggi dan berat badan yang kurang proporsional juga dapat membawa akses psikologis tertentu,perubahan suara dan peristiwa menstruasi dapat juga menimbulkan gejala-gejala emosional seperti perasaan malu.Matangnya organ reproduksi membutuhkan pemuasan biologis,kalau tidak terbimbing oleh norma-norma tertentu dapat mendorong remaja melakukan masturbasi,home seksual atau mencoba heteroseksual yang mungkinberakibat lebih jauh lagi seperti timbulnya penyakit kelamin,disamping pelanggaran atas norma susila.
            Masalah dengan perkembangan bahasa dan perilaku kognitif yaitu bagi individu tertentu mempelajari bahasa asing bukanlah merupakan hal yang menyenangkan.Kelemahan-kelemahan dalam fonetik misalnya juga dapat merupakan bahan ejekkan,yang bukan mustahil berakibat sikap negatif terhadap pelajaran guru bahasa asing yang bersangkutan,benci gurunya dan juga pelajarannya.Inteligensi juga merupakan kapasitas dasar belajar bagi yang di anugrahin IQ yang tinggi (superior) atau dibawah rata-rata (slow learner),kalau kurang bimbingan yang memadai akan membawa akses psikologis,under achiever-prestasinya di bawah kapasitasnya karena malas atau nakal.Infeority complex rasa rendah diri karena tidak pernah mastery atau mencapai hasil yang diharapkan dalam pelajaran.Kadang-kadang juga terjadi ketidak selarasan antara keinginan atau minat seseorang dengan bakat khusus (aptitudes) juga sering membawa kesulitan dalam memilih  program atau jurusan.
            Masalah perkembangan  prilaku social,moralitas dan keagamaan yaitu keterikatan hidup dalam “gang” yang tidak terbimbing dan menimbulkan (kenakalan remaja) yang terbentuk perkelahian antar kelompok seperti pencurian,perampokan,dan geng motor yang lagi membuat resah masyarakat dimana-mana.Konflik dengan orang tua yang mungkin berakibat tidak senang dirumah bahkan ada yang lari meninggalkan rumah.Melakukan perbuatan yang justru bertentangan dengan norma masyarakat ataun agamanya seperti mabuk,narkoba dan lain sebagainya.Beberapa remaja menyalahgunakan zat atau obat-obatan terlarang untuk menghindari rasa sakit,mengatasi stress sehari-hari,atau untuk kepentingan “ solidaritas” dengan rekan-rekannya yang merupakan bagian dari aktivitas per-geng-an tertentu.Bahkan sebagai symbol mereka telah dewasa,penggunaan alcohol dan tembakau/nikotin menjadi kebiasaan,karena memang mudah dan relative terjangkau.Alkohol adalah depresan yang beraksi dan menyebabkan keadaan relaksasi yang menyenangkan secara semu.Nikotin adalah stimulan yang diduga menghasilkan keadaan menyenangkan atau gairah.Dan bagi anak-anak yangberasal dari keluarga tidak mampu,sering pula membeli lem karet dan menciumnya sampai teler,sehingga suasana kedasaran menjadi ringan,namun serba semu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar